TANAH DATAR - Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku senang dan bangga atas kunjungan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Sumatera Barat Asnawi ke Tanah Datar.
Hal ini disampaikannya saat menyambut Kajati, Selasa (19/9/2023) di aula Kantor Bupati di Pagaruyung dalam rangka kunjungan kerja dan pengarahan kepada OPD, BUMN/BUMD se Tanah Datar yang turut dihadiri Wabup Richi Aprian, Sekda Iqbal Ramadi Payana, para Asisten, Kepala OPD, Kabag, Camat se Tanah Datar, BUMD, BUMN dan undangan lainnya.
"Menjadi kebanggaan bagi kami Bapak berkunjung dan menginap di Tanah Datar, semoga bapak betah dan bisa mengunjungi destinasi wisata unggulan, seperti Istano Basa Pagaruyung, Puncak Aua Sarumpun, Puncak Sati Marapalam dan lainnya. Dan kami juga senang Bapak juga memberikan bonus dengan menyampaikan arahan kepada kami semua, " sampai Eka Putra.
Dikatakan Bupati, dengan hadirnya Kajati untuk memberikan arahannya tentu diharapkan memberikan manfaat kepada seluruh peserta yang hadir.
"Karena itu, di kesempatan ini Saya himbau seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan serius, sehingga memang memberikan manfaat. Dan tentunya dengan kegiatan ini diharapkan membangun jembatan hati semakin erat lagi sesama kita, " tukasnya.
Sementara itu Kajati Sumbar Asnawi menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sambutan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
"Tentu dengan sambutan luar biasa pak Bupati bersama jajarannya, Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, semoga yang dilaksanakan hari ini akan semakin meningkatkan ikatan silaturahmi sesama kita, " sampainya.
Asnawi dalam penyampaiannya berharap kepada OPD, BUMD ataupun BUMN bekerja dengan berlandaskan aturan terkait Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) masing-masing jabatan.
"Dengan mengerti aturan dan mengenali Tupoksi, maka kerja akan lebih terarah dan target yang ingin dicapai juga bisa diraih secara maksimal, " ungkapnya.
Dalam materi tentang Pemberantasan korupsi dan kiat-kiat pencegahannya, Asnawi menjabarkan tentang semua hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari perilaku tersebut.
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
"Salah satu kegiatan yang berpotensi untuk perilaku ini adalah pengadaan barang dan jasa. Dimana dalam kegiatan ini banyak hal yang dilakukan untuk meraih keuntungan pribadi atau golongan, misalnya dengan meningkatkan harga beli barang dari harga sebenarnya. Perilaku seperti itu perlu dihilangkan, karena itulah perilaku korupsi, " pungkasnya. (JH)